Tes Tertulis TO TBC Kab/Kota Bulan Juli Tahun 2025

Javascript is disabled

Javascript is disabled on your browser. Please enable it in order to use this form.

Form successfully restored

The form has been restored from your last edit. If wish to start over, please click the button

Selamat Datang
Data Pribadi
Pilihan Ganda
Soal Essay

SELAMAT DATANG PESERTA TES TERTULIS

Technical Officer (TO) Kabupaten/ Kota

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

Daerah

a. Jabatan*

Technical Officer TBC Kabupaten/ Kota

b. Penempatan Kabupaten/Kota*

TO TB Kota Palembang

TO TB OKU Selatan

TO TB Ogan Ilir

TO TB Kota Sukabumi

TO TB Kabupaten Mimika

TO TB Kabupaten Sukabumi

TO TB Kabupaten Purbalingga

TO TB Kabupaten Bangli

TO TB Kota Pangkalpinang

TO TB Kab. Mamuju

TO TB Kabupaten Lebak

TO TB Kabupaten Tangerang

TO TB Kabupaten Pandeglang

Biodata

c. Nama Lengkap Sesuai KTP*

d. Email Utama*

e. No Handphone Utama*

1. Hari Tuberkulosis diperingati setiap tanggal*

a. 14 Februari

b. 24 Februari

c. 29 Maret

d. 24 Maret

e. 22 April

2. Website resmi program TBC di Indonesia adalah*

a. tbcindonesia.or.id

b. tbindonesia.or.id

c. tuberkulosis.or.id

d. tbc_indonesia.or.id

e. indonesiatbc.or.id

3. Mandatory Notification/wajib lapor pasien TB dilaksanakan oleh:*

a. Seluruh Rumah sakit

b. Seluruh klinik pratama

c. Seluruh dokter praktik mandiri

d. Setiap fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan TB

e. Seluruh FKRTL (Rumah Sakit, BBKPM, Klinik Madya, dan Utama)

4. Pada tahun 2030 ditargetkan angka insidens TBC di Indonesia adalah sebesar*

a. 55 per 100 ribu penduduk

b. 65 per 100 ribu penduduk

c. 63 per 100 ribu penduduk

d. 165 per 100 ribu penduduk

e. 163 per 100 ribu penduduk

5. Yang tidak termasuk dalam jenis TB Resistan Obat ialah*

a. TB pre-DDR

b. TB Resistan Rifampisin (TB RR)

c. TB monoresistan Isoniazid

d. TB pre-XDR

e. TB XDR

6. Strategi penanggulangan TB dalam mencapai Eliminasi Nasional*

a. Akses pelayanan TB yang masih pasif

b. Pengendalian semua faktor risiko

c. Penguatan kepemimpinan program TB di Kab/Kota

d. Kemitraan TB dengan organisasi profesi

e. Mengikutsertakan peran organisasi kemasyarakatan

7. Indikator keberhasilan penguatan kepemimpinan di Kab/Kota*

a. Adanya Perda/Perkada

b. Meningkatnya pembiayaan

c. Adanya perda/perkada tentang Rencana Anggaran Daerah untuk mencapai eliminasi TB

d. Dilakukannya pemantauan Program P2TB (Pencegahan dan Penanggulangan TB)

e. Belum terbentuknya koordinasi yang sinergis

8. Dalam menentukan skala prioritas perlu mempertimbangkan*

a. Daya ungkit tinggi

b. Daya ungkit tinggi dan urgent

c. Urgent dan layak dilaksanakan

d. Daya ungkit tinggi dan terukur

e. Daya ungkit tinggi, urgent, layak dilaksanakan dan terukur

9. Prinsip pengobatan pasien TB sensitif adalah*

a. Dalam bentuk lepasan dan ditelan sekaligus minimal 6 bulan

b. Setiap pasien mengambil obat sendiri ke Fasyankes

c. Setiap pasien didampingi oleh keluarga

d. Pengobatan sampai selesai sampai 6 bulan

e. Perlu pemantauan pengobatan 2x selama masa pengobatan

10. Untuk mempermudah pemantauan program diperlukan indicator*

a. Indikator dampak

b. Indikator dampak dan operasional

c. Indikator dampak, utama, dan operasional

d. Indikator dampak dan utama

e. Indikator utama dan operasional

11. Yang termasuk komponen Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) adalah*

a. Pengobatan pasien TB berdasarkan klinis saja

b. Penemuan pasien TB berdasarkan hasil uji biakan

c. Komitmen politis, dengan peningkatan dan kesinambungan dana

d. Pengobatan pasien TB paru dengan OAT lini 1+2

e. Pencatatan pasien TB dengan SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas)

12. Persyaratan menentukan tujuan pemecahan masalah adalah*

a. Spesific dan measurable

b. Specific dan realistic

c. Measurable dan achievable

d. Specific, measurable, achievable, realistic dan time-bond

e. Achievable dan time-bond

13. Jadwal pemantauan kemajuan pengobatan pasien TB sensitif obat adalah *

a. Pada akhir tahap awal dan akhir pengobatan

b. Pada tahap awal dan bulan ke 3

c. Pada bulan ke 5 dan akhir pengobatan

d. Pada bulan kedua dan pada akhir pengobatan

e. Pada akhir tahap awal, akhir bulan ke 5 dan akhir pengobatan

14. Jenis pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk diagnosis TB*

a. Bakteriologis, penunjang lain dan uji kepekaan obat

b. Bakteriologis

c. Penunjang lain

d. Bakteriologis dan penunjang lain

e. Uji kepekaan obat dan bakteriologis

15. Contoh uji dahak untuk pemeriksaan laboratorium*

a. SPS

b. SPS dan SS

c. SP dan/atau SS

d. SS

e. SP dan/atau SPS

16. Setiap fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan TB wajib mencatat kasus TB yang ditemukan dan/atau diobati sesuai dengan format pencatatan dan pelaporan yang ditentukan dan melaporkan ke dalam sistem informasi tuberkulosis yaitu.*

a. SITB

b. eTB Manager

c. SITT

d. Sobat TB

e. Empati TB

17. Pemeriksaan Laboratorium TB adalah*

a. Mikroskopis

b. Mikroskopis dan TCM (Tes Cepat Molekuler)

c. Mikroskopis dan biakan

d. Periksa contoh uji dahak SP (Sewaktu Pagi)

e. TCM, Mikroskopis dan biakan

18. Strategi penemuan pasien TB adalah *

a. Secara intensif pada kelompok populasi terdampak TB

b. Penemuan secara pasif intensif di semua fasyankes

c. Kontak serumah dengan pasien TB konfirmasi klinis

d. Penemuan secara pasif intensif di fasyankes dan aktif masif berbasis keluarga dan masyarakat

e. Kontak serumah dengan pasien TB Ekstra-paru

19. Pengertian jejaring laboratorium adalah*

a. Kumpulan Laboratorium pemeriksa TB yang melakukan pemeriksaan mikroskopis

b. Kumpulan laboratorium pemeriksa TB yang melakukan pemeriksaan biakan

c. Hubungan kerjasama Puskesmas dan rumah sakit dan Balai Pengobatan Penyakit Paru (BP4) di suatu wilayah

d. Hubungan kerjasama antara Puskesmas dengan Dinkes Kab/Kota

e. Hubungan kerja antara laboratorium Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)-S/FKTP/FKTP-RM/Lab-Intermediate/ Lab Provinsi di wilayah secara berjenjang

20. Diagnosis TB pada anak di Puskesmas dilakukan melalui*

a. Pemeriksaan dahak dan darah LED (laju endap darah)

b. Sistem skoring gejala dan pemeriksaan penunjang TB

c. Pemeriksaan darah dan uji tuberculin

d. Riwayat kontak dengan pasien tuberculosis

e. Pemeriksaan dahak dan foto torak

21. Perjalanan alamiah TB pada manusia adalah*

a. Terpapar, infeksi, sakit dan sembuh /meninggal dunia

b. Terpapar, sakit, batuk dan meninggal dunia

c. Terpapar, infeksi dan meninggal dunia

d. Infeksi, batuk, sakit dan terpapar

e. Infeksi, batuk-batuk, dan sakit

22. PMDT merupakan bagian dari strategi DOTS yang bertujuan untuk menyediakan akses universal pelayanan PMDT yang berkualitas untuk pasien TB Resistan Obat. PMDT adalah singkatan dari?*

a. Program Monitoring of Drug Resistance Tuberculosis

b. Programmatic Monitoring of Drug Resistance Tuberculosis

c. Programmatic Management of Drug Resistance Tuberculosis

d. Program Management of Drug Resistance Tuberculosis

e. Product Management of Drug Resistance Tuberculosis

23. Paduan Obat Anti Tuberkulosis yang berlaku saat ini, yaitu*

a. Kemasan dalam bentuk KDT (Kombinasi Dosis Tetap) dan obat lepas

b. Kemasan dalam bentuk kombipak

c. Kategori 1 dosis harian

d. Kategori 1 dan 2

e. Kategori 1, Kategori 2, dan Kategori Anak

24. TB Resistan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau Multi Drug Resistance (MDR) adalah*

a. Kekebalan terhadap sekurang-kurangnya Etambutol dan Pirazinamid

b. Kekebalan terhadap fluorokuinolon dan INH

c. Kekebalan terhadap Streptomisin, Etambutol dan Rifampisin

d. Kekebalan terhadap sekurang-kurangnya Isoniazid dan Rifampicin

e. Kekebalan terhadap Rifampicin dan fluorokuinolon saja

25. Upaya pengendalian faktor risiko TB, antara lain;*

a. Pengendalian rumah kumuh penyebab TB

b. Pengobatan pasien TB BTA (Bakteri Tahan Asam) negative

c. Pemberian terapi pencegahan dan pengendalian infeksi

d. Pemberian makanan bergizi

e. Intervensi daerah penampungan pengungsi

26. Dengan diterapkannya kebijakan pengelolaan obat satu pintu, maka tanggung jawab penyimpan OAT di Kab/Kota adalah*

a. Bagian Gudang pengelola logistik program

b. Pengelola Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota

c. Bagian gudang bagian Umum Dinas Kesehatan Kab/Kota

d. Pengelola Program yang dititipkan di gudang Farmasi

e. Bagian Gudang Program tapi dilaporkan ke Instalasi Farmasi Kab/Kota

27. Pengertian Public Private Mix (PPM) adalah*

a. Hubungan yang dibangun di antara satu Faskes dengan Dinas Kesehatan sebagai penanggung jawab kesehatan di wilayahnya

b. Hubungan yang dibangun di antara Rumah sakit dengan DPM sebagai penanggung awab pasien TB

c. Pelibatan semua fasilitas layanan kesehatan dalam upaya ekspansi layanan pasien TB dan kesinambungan program penanggulangan TB secara komprehensif di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kab/Kota

d. Hubungan timbal balik yang dibangun di dalam maupun di luar Faskes dalam Program Pengendalian TB

e. Pelibatan semua fasilitas layanan kesehatan dalam upaya ekspansi layanan pasien TB dan kesinambungan program penanggulangan TB secara komprehensif di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Provinsi

28. Salah satu upaya pengendalian dengan alat perlindungan diri adalah*

a. Pasien TB menggunakan respirator

b. Petugas kesehatan menggunakan sheet mask

c. Petugas kesehatan menggunakan sarung tangan

d. Semua petugas kesehatan menggunakan exfoliator

e. Petugas kesehatan menggunakan face-shield

29. Sifat supervisor yang baik*

a. Otoriter dan instruktif

b. Pribadi menyenangkan dan bersahabat

c. Pribadi tegas dan keras

d. Bergaya bossy

e. Hanya mendengarkan penjelasan petugas

30. Peran Dinas kesehatan Kab/Kota dalam penerapan strategi DPPM adalah*

a. Peningkatan jejaring kerja antar pemangku kepentingan dan jejaring rujukan antar fasyankes

b. Menerima rujukan pasien dari DPM, Klinik, dll untuk pembuatan fiksasi

c. Melakukan supervisi ke fasyankes yang ada di wilayah kerjanya

d. Memfasilitasi dan berkoordinasi dengan semua fasyankes, DPM, NGO, dan organisasi profesi di wilayah kerjanya

e. Melakukan supervisi ke seluruh fasyankes dengan melibatkan pusat

31. Dalam perencanaan dan penganggaran harus memperhatikan hal-hal, terutama*

a. Perencanaan Program Penanggulangan TB disusun setiap 6 bulan berdasarkan kebutuhan kegiatan di Kabupaten/Kota

b. Berbasis data, informasi atau fakta yang akurat tentang situasi epidemiologis dan program TB

c. Perencanaan yang dilakukan harus berurutan

d. Perencanaan dilakukan berdasarkan penyebab

e. Alokasi dana baik di tingkat pusat harus dilaksanakan melalui komitmen pembiayaan pemerintah pusat

32. Jejaring kerja Public Private Mix (PPM) di fasyankes terdiri dari*

a. Jejaring kasus

b. Jejaring mutu laboratorium dan logistik

c. Jejaring kasus dan logistik

d. Jejaring pencatatan dan pelaporan

e. Jejaring kasus, mutu laboratorium, logistik, pencatatan dan pelaporan

33. Pemantauan Program Pengendalian TBC dilakukan*

a. Secara rutin

b. Secara rutin dan berkala

c. Secara berkala

d. Secara spontan

e. Secara sistematik

34. Komponen pemantapan mutu laboratorium terkait TB adalah*

a. Lot Quality Assurance Sampling sediaan dahak

b. Pemantapan Mutu Eksternal dan uji silang sediaan

c. Uji silang, Supervisi, tes panel, dan Standar Prosedur Operasional

d. Pra analisis, analisis, pasca analisis laboratorium

e. Pemantapan Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu Eksternal (PME), Peningkatan Mutu, Manajemen Sistim Informasi, dan Keselamatan Keamanan Kerja (K3) laboratorium

35. Salah satu kegiatan pemantapan mutu eksternal adalah*

a. Uji silang sediaan dengan metode LQAS

b. Tes panel sediaan

c. Uji kualitas reagen

d. Penyusunan standar prosedur operasional

e. Peningkatan mutu laboratorium

36. Persiapan yang diperlukan pada waktu akan melakukan supervisi adalah*

a. Tanpa pemberitahuan jadual supervisi ke unit yang akan disupervisi

b. Buku bantu supervisi

c. Mempersiapkan bahan penyuluhan

d. Menyusun dan mengirimkan jadwal supervisi

e. Membuat laporan supervisi

37. Gaya, perempuan, 32 tahun merupakan pasien TB RO yang diobati di RSUP Persahabatan, Jakarta. Hasil pemeriksaan dahak dan biakan sejak bulan pertama sampai keempat menunjukan hasil masih positif. Apa yang pertama kali harus dilakukan petugas Poli RO RSUP Persahabatan*

a. Melaporkan kasus ini ke Tim Ahli Klinis

b. Melakukan wawancara terpisah dengan pasien dan PMO untuk mengetahui apakah benar benar pasien minum obat

c. Mengusulkan Tim Ahli Klinis untuk menambah satu OAT tambahan

d. Me-review kartu pengobatan untuk mengetahui kepatuhan dan keteraturan pasien berobat

e. Menghentikan pengobatan TB RO karena risiko kegagalan pengobatan

38. Pencegahan dan pengendalian infeksi P2TB adalah*

a. Pilar administrasi dan manajerial

b. Pilar administrasi dan lingkungan

c. Pilar administrasi, manajerial, lingkungan dan APD

d. Plar administrasi dan APD

e. Pilar lingkungan, administrasi dan APD

39. Logistik yang berperan dalam kegiatan penemuan kasus adalah*

a. OAT untuk TB Sensitif dan TB RO

b. Kotak slide dan slide

c. Pot dahak dan reagen

d. Mikroskop monokuler dan binokuler

e. Contoh uji dahak, ZN, kaca sediaan, mikroskop, pot dahak

40. Dalam indikator Public Private Mix, kontribusi dari RS Pemerintah perlu dipantau secara rutin dan berkelanjutan. Dari pernyataan dibawah ini, manakah pernyataan yang paling tepat terkait RS Pemerintah?*

a. RS milik Kementerian Kesehatan, Kementerian Lain, Pemerintah Daerah, BUMN, TNI, POLRI

b. RS milik Kementerian Kesehatan, Kementerian Lain, Pemerintah Daerah, TNI, POLRI

c. RS milik Kementerian Kesehatan, Perguruan Tinggi/Universitas, Pemerintah Daerah, TNI, POLRI

d. RS milik Kementerian Kesehatan, Perguruan Tinggi/Univeritas, Pemerintah Daerah, BUMN, TNI, POLRI

e. RS milik Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota, BUMN, TNI, POLRI

41. Jika data SITB menunjukkan dari 100 kasus TB SO yang mulai pengobatan pada triwulan 1 2022, sebanyak 30 kasus belum memiliki evaluasi hasil akhir pengobatan pada akhir triwulan 1 2023. Maka tindak lanjut yang harus Saudara lakukan ialah sbb, kecuali*

a. Melakukan analisis data TB 03 tahun 2020

b. Mengidentifikasi list faskes dari 30 kasus tsb.

c. Berkoordinasi dengan pengelola program TB Kab/Kota

d. Membiarkan data hingga triwulan 2 2021

e. Melakukan konfirmasi kepada petugas TB di faskes terkait.

42. Tugas utama wasor dan TO dalam investigasi kontak adalah*

a. Melakukan kegiatan investigasi kontak di wilayahnya

b. Memfasilitasi dan memantau kegiatan investigasi kontak di wilayahnya

c. Melakukan investigasi kontak bersama kader

d. Melakukan pemantauan kegiatan investigasi kontak di desa

e. Melakukan pelatihan kader

43. Monitoring apa saja yang harus dilakukan terkait data laboratorium:*

a. Pemantauan proporsi pemeriksaan TCM berdasarkan rujukan internal dan eksternal

b. Monitoring dan evaluasi pemanfaatan pemeriksaan TCM

c. Pemantauan alert dan reminder di SITB

d. Proporsi penegakan diagnosis terduga TB (TCM dan BTA)

e. Semua benar

44. Setiap pasien yang memulai pengobatan TB RO dan tercatat pada SITB berhak mendapatkan enabler, yaitu*

a. Bantuan jasa

b. Bantuan jasmani

c. Bantuan transportasi

d. Bantuan doa

e. Bantuan makanan

45. Untuk melihat secara cepat, situasi pelaporan di SITB khususnya untuk data-data yang perlu ditindak lanjuti oleh petugas, maka modul apakah yang perlu Saudara akses di SITB?*

a. Modul Kasus

b. Modul Laporan

c. Modul Alert dan Reminder

d. Modul Integrasi

e. Modul Hasil Lab

46. Tujuan dilaksanakannya integrasi SIMRS-SITB ialah:*

a. Menjaring kasus TB yang under reporting di rumah sakit dari poli lain selain poli TB Paru

b. Meningkatkan kualitas hidup pasien TB

c. Mengurangi beban kerja petugas rumah sakit

d. Memudahkan proses monitoring data TB rumah sakit

e. Melaporkan kasus TB resisten obat.

47. Formulir yang digunakan untuk memantau data terduga yang terkonfirmasi TB RO yang belum memulai pengobatan (enrollment) adalah*

a. TB 06 (Register Terduga)

b. TB 01 (Kartu Pasien)

c. TB 03 RO (Register Pengobatan)

d. TB 02 RO (Kartu Identitas Pasien)

e. Buku Pengobatan Pasien TB RO

48. Berikut ini yang bukan termasuk konsep pencatatan dan pelaporan logistik pada SITB adalah:*

a. Pencatatan dilakukan dari Pusat sampai Fasilitas Pelayanan Kesehatan

b. Pencatatan Kedalam SITB Dilakukan Setiap ada Transaksi Logistik

c. Sistem Pencatatan dan Pelaporan bisa menggunakan sistem Push dan Pull.

d. Pencatatan dilakukan oleh staf Farmasi/Gudang/Lab sesuai Tupoksi

e. Pencatatan transaksi dilakukan satu bulan sekali

49. Tujuan dari dilaksanakannya Investigasi kontak, kecuali*

a. Menemukan TBC Laten Anak <5 tahun dan TBC Laten Kontak Serumah

b. Meningkatkan penemuan kasus TBC

c. Mencegah penularan TBC

d. Mencari sumber penularan pada kasus TBC Anak

e. Memutus rantai penularan TBC di masyarakat

50. Berikut kategori yang memenuhi syarat rujukan TPT, adalah*

a. Kontak erat yang bergejala

b. Kontak erat yang tidak bergejala

c. Kontak serumah yang bergejala

d. Kontak serumah yang tidak bergejala

e. B dan D benar

B. BAGIAN 2 (Jawaban benar bernilai 5 (total poin = 50)

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1-2

Dalam rangka percepatan penemuan kasus TBC, perlu dilakukan upaya investigasi kontak (IK). Investigasi dilakukan pada kontak serumah atau kontak erat dari kasus TBC (kasus indeks) baik yang terkonfirmasi bakteriologis maupun yang terdiagnosis klinis. Gambar di bawah menunjukkan kaskade hasil pelaksanaan IK.

1. Jika kasus indeks terkonfirmasi bakteriologis sebanyak 39.958, maka berapa persen kasus indeks terkonfirmasi bakteriologis yang telah di investigasi kontak?*

a. 2%

b. 27%

c. 22%

d. 11%

e. 49%

2. Jika kasus indeks terdiagnosis klinis sebanyak 31.138, maka berapa persen kasus indeks terdiagnosis klinis yang telah di investigasi kontak?*

a. 7%

b. 27%

c. 22%

d. 49%

e. 28%

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 3-5

Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan insidensi kasus tuberkulosis menjadi 65 per 100.000 penduduk pada tahun 2030. Upaya penanggulangan tuberkulosis di Indonesia telah diarahkan untuk mempercepat upaya Indonesia mencapai eliminasi tuberkulosis pada tahun 2030, serta mengakhiri epidemi tuberkulosis di tahun 2050. Pada grafik dibawah ini dapat dilihat trend penemuan kasus TBC dari tahun 2020 hingga 2025.

3. Berapa cakupan penemuan kasus TBC dibanding estimasi kasus berturut-turut dari tahun 2021-2025?*

a. 48%, 46%, 68%, 79%, 6%

b. 46%, 48%, 67%, 77%, 29%

c. 67%, 48%, 76%, 37%, 69%

d. 46%, 68%, 77%, 79%, 29%

e. 67%, 44%, 42%, 60%, 6%

4. Berapa gap antara pengobatan TBC dengan pasien ditemukan pada tahun 2022 dan 2024?*

a. 30,905 dan 40,067

b. 88,469 dan 59,693

c. 40,067 dan 88,469

d. 98,337 dan 76,333

e. 88,469 dan 98,337

5. Berapa capaian inisiasi pengobatan TBC dibandingkan kasus TBC yang ditemukan berturut-turut dari tahun 2021-2025?*

a. 90%, 88%, 88%, 92%, 83%

b. 88%, 91%, 87%, 91%, 84%

c. 89%, 90%, 88%, 93%, 84%

d. 91%, 86%, 88%, 93%, 84%

e. 91%, 88%, 88%, 93%, 84%

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 6

Terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) adalah salah satu strategi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penularan TBC. Sasaran pemberian TPT adalah kontak serumah, ODHIV dan kelompok resiko lainnya. Pemberian TPT masih belum mencapai target yang diharapkan. Capaian pemberian TPT pada kontak serumah per Provinsi tahun 2023 sebagai berikut.

6. Berapa total kontak serumah yang menerima TPT tahun 2023?*

a. 79.750

b. 75.077

c. 77.590

d. 77.950

e. 78.990

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 7-8

TB Resistan Obat terjadi karena adanya resistensi kuman terhadap obat anti tuberkulosis (OAT). Agar tidak terjadi resistansi kuman terhadap OAT maka tata laksana pengobatan pasien TBC harus adekuat/sesuai standar. Resistansi OAT dapat disebabkan oleh 3 faktor berikut yaitu 1) Pemberi jasa (petugas kesehatan), 2) Pasien, 3) Program Pengendalian TBC. Untuk mengukur kemajuan program tatalaksana TBC RO digunakan indikator Angka inisiasi pengobatan (Enrollment Rate) TBC RO dan Angka keberhasilan pengobatan (Treatment Success Rate) TBC RO.

Jika jumlah kasus TB terkonfirmasi resistan terhadap rifampisin dan atau MDR Tahun 2024 sebesar 12.356, maka berapa Jumlah kasus TB resisten terhadap rifampisin dan atau MDR yang memulai pengobatan?*

a. 8.324 kasus TBC RO

b. 9.634 kasus TBC RO

c. 7.710 kasus TBC RO

d. 7.230 kasus TBC RO

e. 9.072 kasus TBC RO

Jika pada tahun 2024 jumlah kasus TBC RO yang sembuh sebanyak 4.067 dan jumlah kasus TBC RO yang pengobatan lengkap sebanyak 878, maka berapa jumlah kasus TBC RO yang diobati?*

a. 8.622 kasus TBC RO

b. 8.222 kasus TBC RO

c. 8,752 kasus TBC RO

d. 8.449 kasus TBC RO

e. 8.502 kasus TBC RO

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 9-10

Pada pengobatan TBC sensitif obat umumnya masa pengobatan selama 6 bulan. Pengobatan TBC harus dilakukan sampai selesai masa pengobatan agar tidak terjadi penularan dan perkembangan TBC menjadi TBC resistan obat. Berikut tabel hasil pengobatan TBC Sensitif Obat Tahun 2024 dan grafik capaian angka keberhasilan pengobatan (treatment success rate) TBC Tahun 2024 *kohort 2023 per provinsi.

Maka berapakah capaian Angka Keberhasilan Pengobatan TBC tahun 2024 *kohort 2023?*

a. 83%

b. 87%

c. 96%

d. 84%

e. 86%

10. Target angka keberhasilan pengobatan TBC adalah 90%. Dari grafik di atas, berapa jumlah Provinsi yang telah mencapai target?*

a. 1

b. 10

c. 2

d. 11

e. 12

Form Anda telah terkirim

Terima kasih %NAME% telah mengisi biodata. Kami telah menerima jawaban Anda.

Terima kasih

Server Side Error

We faced problems while connecting to the server or receiving data from the server. Please wait for a few seconds and try again.

If the problem persists, then check your internet connectivity. If all other sites open fine, then please contact the administrator of this website with the following information.

TextStatus: undefined
HTTP Error: undefined

Processing your request

Error

Some error has occured.